Tuesday, August 18, 2009

Ingin Bertemu Rosululloh SAW dalam Mimpi...



Ingin Bertemu Rosululloh SAW dalam Mimpi...

Dengan wajah muram seorang murid bersimpuh di hadapan syaikhnya. Sang syaikh dengan wajah dan suara berwibawa bertanya kepadanya,"Apakah gerangan merisaukanmu?" "Wahai syaikh, sudah lama aku ingin melihat wajah Nabiku SAW walau hanya lewat mimpi. Namun, sampai sekarang keinginanku belum juga terkabul," jelas si murid.

"Nanti malam datanglah engkau kemari. Aku mengundangmu makan malam." Sang murid mengangguk kemudian pulang ke rumahnya. Setelah tiba saatnya, pergilah ia ke rumah sang syaikh untuk memenuhi undangannya. Ia merasa heran melihat syaikhnya hanya menghidangkan ikan asin saja.

"Makan, makanlah semua ikan itu, jangan sisakan sedikit pun!" kata sang syeikh kepada muridnya. Karena tergolong murid taat, maka ia habiskan seluruh ikan asin yang ada.

Selesai makan ia merasa kehausan karena memang ikan asin membuat orang mudah kehausan. Ia segera meraih segelas air dingin yang ada di hadapannya. "Letakkan kembali gelas itu!" perintah sang syaikh. "Kau tidak boleh minum air itu hingga esok pagi, dan malam ini kau tidur di rumahku!"

Dengan penuh rasa heran diturutinya perintah syaikhnya. Malam itu ia tak bisa tidur. Lehernya serasa tercekik karena kehausan. Ia membolak-balikkan badannya, hinggaakhirnya tertidur karena kelelahan. Apa yang terjadi? Malam itu ia mimpi,Syeikhnya menyodorkan segelas air dingin. Setelah minum, ia terjaga dari tidurnya. Mimpi itu sangat nyata. Seakan benar-benar terjadi padanya.

"Apa yang kau impikan?" tanya sang syeikh yang berdiri tak jauh darinya.

"Syaikh aku tidak memimpikan Nabiku SAW, aku mimpi minum air."

Tersenyumlah sang syaikh mendengar jawaban muridnya. Kemudian dengan bijaksana ia berkata, "Jika cintamu pada Nabi SAW seperti cintamu pada air sejuk itu niscaya kau akan ketampanan beliau."

Menangislah si murid. Ia baru sadar bahwa ternyata dalam hatinya belum cukup ada rasa cinta kepada Nabi. Ia masih lebih mencintai dunia daripada Nabi. Ia masih banyak meninggalkan sunahnya. Dia sadar betapa cintanya kepada Rasulullah hanyalah sebatas kata. Kerinduan sebatas pengakuan. Ia masih belum meneladani akhlaknya. ia masih lebih mencintai air...

Kondisi si murid adalah kondisi hati kebanyakan kita semua. Cinta pada dunia menutupi cinta kita pada Nabi. Lihatlah , hati ini tak merasa nikmat saat bershalawat. Apalagi bergetar. Astaghfirulloh...

Ya Alloh hamba malu didatangi Rosululloh SAW,
walau hanya dalam mimpi....
Hamba tidak layak...
Masih bergelimang maksiat...
Masih jauh dari sunnah-nya...

Tapi jangan haramkan pertemuan Kami di akhirat yaa Alloh...

Salam álaika Ya rosulalloh...
Salam álaika Ya rosulalloh...
Salam álaika Ya rosulalloh...

No comments:

Post a Comment